DPR Semprot Rencana Kedatangan Junta Myanmar
Jakarta,Dekannews-Anggota Komisi I DPR Muhammad Iqbal mendorong pemerintah meminta penjelasan terkait kudeta dan diskriminasi terhadap muslim Rohingya apabila Pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing jadi menghadiri pertemuan khusus para pemimpin ASEAN di Jakarta, pekan depan.
"Kita minta Junta Militer memberi penjelasan atas aksi kudeta militer dan aksi kekerasan terhadap muslim Rohingya di Myanmar. Tindakan junta militer ini melanggar demokrasi dan HAM," katanya di Jakarta, kemarin.
Iqbal menilai, junta militer Myanmar di bawah Jenderal Min Aung yang melakukan aksi kudeta terhadap pemimpin sipil yang dipilih secara demokratis telah melabrak nilai-nilai demokrasi yang menghargai hak-hak sipil.
Selain itu, tindakan militer Myanmar yang represif terhadap etnis Rohingya sangat melukai hati umat muslim dan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Kekejaman terhadap muslim Rohingya tidak bisa dibiarkan. Kita menentang keras tindak kekerasan terhadap saudara kita umat muslim Rohingya," kata Politisi PPP ini.
Iqbal berharap, Myanmar bisa menjadi negara yang mendengar masukan dari dunia internasional. Jika tidak Myanmar akan dikucilkan dari dunia internasional dan khusus negara Asia Tenggara.
"Indonesia sebagai negara terbesar di Asean harus memiliki sikap yang tegas terhadap negara-negara yang melanggar nilai demokrasi. Jangan mendukung pemimpin junta militer yang melakukan kudeta dan kekerasan terhadap rakyatnya," katanya.
Diketahui, Pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing bakal menghadiri pertemuan khusus para pemimpin ASEAN di Jakarta, Indonesia, pekan depan.Hal itu dikabarkan oleh Kementerian Luar Negeri Thailand, sebagaimana dilansir AFP
Jika Min Aung Hlaing benar-benar hadir, itu akan menjadi agenda resmi pertamanya ke luar negeri sebagai pemimpin junta setelah militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari. (fn)